Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Inspiratif Mark Zuckerberg, sang Pendiri Facebook

Mark Zuckerberg merupakan salah satu orang paling terkenal di dunia. Popularitas dan kemampuannya dapat disandingkan dengan Bill Gates, pemilik Microsoft. Bagaimana tidak, pria yang lahir di New York ini merupakan pendiri Facebook, jejaring sosial paling banyak penggunanya di dunia.

Mark Zuckerberg, Pendiri Facebook
Gambar flickr/Meta Social

Sebelum menciptakan media sosial bernuansa biru ini, belum banyak yang mengenal sosoknya. Bapak dua anak ini lantas meroket popularitasnya seiring terkenalnya Facebook sebagai penggeser jejaring sosial yang sebelumnya sudah pernah eksis. Bagaimanakah cerita perjalanan Mark Zuckerberg mendirikan Facebook? Ini dia kisahnya.

Kisah Mark Zuckerberg

Sejak kecil, Mark memang senang sekali mengutak-atik perangkat komputer. Siapa sangka, kegemarannya tersebut berbuah manis sampai saat ini. Simak ulasan kisah salah satu orang terkaya di dunia ini dari lahir hingga mendirikan Facebook berikut ini. 

1. Biografi Mark Zuckerberg

Mark lahir pada tanggal 14 Mei 1984 di daerah Dobbs Ferry, Westchester Country, New York, Amerika Serikat. Pria bertubuh tinggi ini merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia lahir dari pasangan Edward Zuckerberg dan Karen Zuckerberg. Ini dia biodata lengkap lainnya.

Nama lengkap: Mark Elliot Zuckerberg.

Nama populer: Mark Zuckerberg.

Nama istri: Priscilla Chan.

Nama anak: Maxima Zuckerberg, August Chan Zuckerberg.

Pendidikan terakhir: Universitas Harvard, tahun 2002-2004.

Jumlah kekayaan menurut Forbes  USD70,9 miliar.


2. Awal Mula Berdirinya Facebook

Pada awalnya, Mark hanyalah seorang mahasiswa biasa di Hardvard. Facebook ditemukan ketika dirinya mencoba membuat suatu sistem jejaring sosial untuk digunakan di kelas. Setelah ia membuat sistem tersebut, banyak orang yang ingin menggunakannya. Jejaring sosial pertama buatan pria yang juga anggota Alpha Epsilon Pi ini pun akhirnya menjaring pengguna dari universitas terdekat. 

Melihat situasi tersebut, pria berkulit putih ini berinisiatif untuk mengembangkannya. Dari ide pengembangannya, akhirnya jejaring internal universitas ini berganti nama menjadi Facebook. Bersama teman-temannya, ia menyewa suatu tempat di daerah Palo Alto, California. Lokasi tersebut digunakan sebagai kantor pengembangan Facebook.

Terlalu asyik mengembangkan proyek media sosial ini membuat Mark lupa akan kuliahnya. Dirinya pun dihadapkan pada pilihan sulit, antara memilih berbisnis dengan proyek barunya atau melanjutkan pendidikan. 

3. Memilih Drop Out dari Harvard

Sifat optimisme pria dari keluarga Zuckerberg ini memang sangat tinggi. Akhirnya, bersama teman-temannya, dia lebih memilih meninggalkan kuliah dan fokus pada pengerjaan proyek Facebook. Sikapnya yang lebih memilih drop out sebenarnya bukan tanpa alasan.

Ketika melanjutkan sekolah ke Harvard, Mark menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online. Universitas tidak membagikan jejaring sosial kepada mahasiswa baru sebagai penambah database pertemanan. Namun, setiap kali pria yang senang mengenakan kaus ini menawarkan sistem jejaring sosial, pihak Harvard selalu menolak. 

4. Facebook Bukan yang Pertama

Sebelum Facebook, sebenarnya ada proyek awal yang dibuat oleh Mark. Proyek pertamanya adalah CourseMatch yang memungkinkan teman-teman sekelasnya dapat berkomunikasi satu sama lain. Suatu malam pada tahun kedua perkuliahannya, ia memasukkan data mahasiswa Harvard ke dalam website yang dibuatnya, yaitu Facemash.

Karena dianggap mencuri data, Mark diperkarakan. Meskipun menghadapi situasi sulit, ia tidak menyesali tindakannya, apalagi menyerah begitu saja. Justru dari sinilah, Facebook mangalami penyempurnaan. Facebook merupakan website terbaru yang dibuatnya setelah Facemash. 

Jejaring sosial ini akhirnya diresmikan pada tahun 2004. Sasaran utama pengguna Facebook adalah mahasiswa Harvard. Setelah dikembangkan terus-menerus, Mark menjelaskan bahwa media sosial ini bisa digunakan agar komunikasi lebih efisien. Tidak hanya dengan sesama teman, tetapi juga dengan keluarga hingga rekan kerja.

Facebook akhirnya terus berkembang menawarkan navigasi yang memudahkan penggunanya. Tiap pemilik akun dapat memajang foto pribadi, berkirim pesan, dan berbagi informasi apa pun. Penggunanya pun semakin meluas hingga ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Dari cerita inspiratif Mark Zuckerberg, dapat diambil pelajaran bahwa suatu hal baik yang ditekuni secara serius akan membuahkan hasil yang manis. Kita semua dapat meniru sisi positif dari kegigihan dan keseriusan Mark Zuckerberg ini.

Posting Komentar untuk " Cerita Inspiratif Mark Zuckerberg, sang Pendiri Facebook"